Sementara itu ketua tim pengabdian kepada masyarakat sekaligus ketua progam studi Pendidikan IPS Jenjang Sarjana, Prof. Dr. Sapriya, M.Ed menyebutkan tujuan kedatangannya ke Pangandaran.
“Kami juga sebetulnya harus memiliki daerah binaan agar inovasi-inovasi di dunia pendidikan bisa merata. Pangandaran menjadi salah satu tujuan kami karena ternyata belum pernah ada agenda workshop bagi guru-guru IPS disini, alhamdulillah kami diterima dengan baik disini," ucapnya.
Selaras dengan penyataan Sapriya, salah satu peserta workshop yang juga ketua MGMP IPS Kabupaten Pangandaran, Ipan Fauzi Rahman menyambut gembira workshop sekaligus pelatihan Augmented Reality ini.
“Seneng ya, karena kami juga butuh ini. Apalagi kami di daerah, anak-anak pasti merasa pembelajaran akan menarik dan jadi unik dengan keberadaan augmented reality ini," ucapnya.
Dengan gambar-gambar yang telah diberi coding, gambar tersebut menjadi realita virtual di dalam kelas. Kayak candi Borobudur ini, jadi muncul gambarnya kan," tambahnya.
Pengembangan aplikasi AR sendiri rencananya akan dikembangkan menjadi berbasis metaverse. Hal ini agar pembelajaran jadi tampak lebih realistis dengan mendatangkan bentuk virtual dari materi pembelajaran IPS yang dipelajari. Mata Pelajaran IPS sendiri sangat lekat dengan waktu, manusia, tempat, lingkungan serta keruangan. Sehingga materi-materi yang berkaitan dengan situs, lokasi, dan suasana tertentu dapat dihadirkan di dalam kelas melalui augmented reality berbasis metaverse.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait