Wakil Ketua MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah Roni Tabroni, menegaskan bahwa UKW angkatan 10 ini merupakan program yang hingga kini masih dibiayai secara mandiri.
“Total kami sudah menyelenggarakan 10 kali UKW tanpa dibiayai oleh Dewan Pers. Kategori programnya sehat. Tahun ini sudah dua kali. Pada UKW kali ini, peserta terjauh berasal dari Aceh, sementara peserta terdekat berasal dari Cinunuk. Peserta terbanyak berasal dari Jawa Timur dengan empat belas peserta,” imbuh Roni.
Roni mengatakan bahwa UKW yang dilaksanakan sekarang merupakan upaya nyata dari MPI Pusat dan Lembaga UKW UMJ dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pers dan media.
“Ada dua hal penting bagi insan pers, yaitu aspek media yang sehat dan sumber daya manusia yang berkualitas,” kata Roni.
Roni juga menjelaskan empat materi khas UKW yang digelar oleh MPI dan Lembaga UKW UMJ. Pertama, pemahaman terhadap tabayun atau verifikasi informasi (QS Al-Hujurat [49]: 6). Kedua, pemahaman keberpihakan media terhadap kaum papa (QS Al-Maun). Ketiga, pemahaman terhadap akhlak medsosiah. Keempat, pemahaman tentang fikih informasi.
“Kami berharap empat materi ini bisa menjadi pembeda dan ciri khas di UKW yang kami selenggarakan meskipun belum bisa diterapkan sepenuhnya. Kami ingin melihat kekhasan yang berbeda dari UKW lainnya. Kami berharap semua peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik. Jika semua rangkaian UKW ini dapat diikuti dengan baik, insya Allah semua wartawan akan kompeten,” pungkas Roni.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait