Penulis:
R. Yunandar Rukhiadi Eka Perwira ST
Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat
Fraksi PDI Perjuangan
SEKTOR pariwisata menjadi magnet tersendiri bagi Pemerintah Daerah Jawa Barat sebagai penggerak roda ekonomi dengan meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
Merujuk Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2022 tentang Desa Wisata, Pemprov Jabar terus mendorong kemajuan kepariwisataan daerah melalui Desa Wisata yang merupakan inovasi pembangunan ekonomi desa yang bertumpu pada sektor primer (kegiatan pertanian) dikolaborasikan dengan sektor tersier (kegiatan pariwisata) dan tetap memelihara kelestarian alam serta keluhuran nilai budaya dan adat istiadat.
Setelah sempat terpuruk, Pemprov Jabar kini harus memperkuat ketahanan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pemulihan pasca pandemi covid-19.
Konsep SMART TOURISM merupakan penerapan teknologi informasi dalam pengembangan pariwisata yang memiliki visi bahwa pembangunan kepariwisataan adalah untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.
Sejumlah strategi dapat diimplementasikan Pemprov Jabar untuk membangun pariwisata seperti termaktub dalam kata SMART yang dapat diartikan sebagai singkatan dari Specific Destination, Market Oriented, Adapted To Digital Economy, Rebranding Image dan Transforming The Safety Standard.
Specific Destination
Di Jawa Barat sejumlah sektor dapat menjadi Specific Destination atau destinasi yang khas seperti wisata alam yang meliputi Perkebunan (Kopi, Teh dan persawahan); Taman dan Hutan (Hutan Lindung dan Kawasan Konservasi); Pegunungan dan Bukit; serta Sport Tourism atau olahraga wisata seperti hiking, bersepeda atau kemping.
Dengan potensi daya tarik wisata berbasis alam dengan keunikan, karakteristik dan budaya yang khas, Provinsi Jawa Barat tentu tak sulit mengembangkan destinasi wisata baru dengan membangun Desa Wisata.
Pembangunan Desa Wisata dapat dilakukan di masing-masing kota/kabupaten dan membentuk sistem informasi Desa Wisata sebagai agenda wisata.
Upaya menarik wisatawan juga dapat dilakukan dengan menggelar Festival Budaya Jawa Barat selama satu minggu sebagai puncak acara peringatan ulang tahun Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini dapat digelar secara rutin dan serentak di seluruh kota/kabupaten se-Jawa Barat.
Selain itu, menggelar event sport tourism merupakan sarana untuk mempromosikan pariwisata seperti West Jawa Marathon International, Wisata Paralayang, Tour Sepeda Jabar, Golf Tournament dan Pacuan Kuda.
Promosi wisata Jawa Barat juga dapat dilakukan dengan menggelar Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) Event International seperti Baros International Animation Festival, Bandung Great Sale dan Asia Africa Carnaval.
Market Oriented
Menentukan strategi bisnis Market Oriented atau Orientasi Pasar merupakan hal yang sangat penting. Target Pasar Pariwisata di Jawa Barat terbagi tiga yakni domestik, anak muda dan niche tourism.
Niche Tourism merupakan wisata yang dikhususkan untuk sejumlah kecil orang yang secara khusus tertarik pada sesuatu.
Berdasarkan TripAdvisor, pariwisata Indonesia memiliki potensi yang sangat baik dengan pangsa pasar mencapai 72,65%.
Sejumlah destinasi wisata di Jawa Barat seperti Dusun Bambu, Kebun Raya Bogor, Nu Art Sculpture Park, Trans Studio Bandung, Taman Gunung Gede Pangrango memiliki daya tarik wisata yang cukup menggembirakan.
Untuk mengembangkan pariwisata di Jawa Barat juga harus dilakukan riset pasar yang mencakup preferensi wisatawan domestik dan mancanegara, wilayah potensial sumber wisatawan dan strategi pengembangan wisata Jabar.
Setelah melakukan riset pasar, akses menuju destinasi juga merupakan hal yang sangat penting salah satunya adalah penerbangan langsung dari negara potensial wisatawan seperti Timur Tengah, Asia Timur dan lainnya ke sejumlah bandara di Jawa Barat.
Terlebih saat ini, negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura juga gencar menggenjot sektor wisata dengan membuka akses seluas-luasnya untuk wisatawan.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah membuat Database Pariwisata Jawa Barat, yang memuat data kunjungan wisatawan ke kota/kabupaten di Jabar, destinasi wisata dan objek wisata potensial.
Kemudian data penghitungan pengeluaran dan belanja wisatawan, data pelaku dan institusi pariwisata, data agenda dan objek wisata serta data potensi wisata.
Adapted To Digital Economy
Penerapan strategi digital tourism adalah pilihan yang tepat dan efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi serta potensi pariwisata Jawa Barat melalui berbagai platform.
Pemprov Jabar juga dapat membuat Sistem Informasi Pariwisata Terpadu Jabar berbasis peta digital, berbasis aplikasi dan sistem pemasaran sosial media.
Platform media sosial memiliki peranan yang cukup kuat untuk mempromosikan destinasi wisata, event, informasi akses wisatawan untuk menuju lokasi wisata.
Mulai dari memesan tiket perjalanan, memilih transportasi, menentukan akomodasi, hingga mencari informasi tentang destinasi wisata yang dituju semua bisa dilakukan lewat smartphone.
Destinasi wisata juga dapat membuat spot-spot wisata Instagramable sebagai salah satu strategi promosi untuk menggaet wisatawan.
Rebranding Image
Rebranding image merupakan salah satu bentuk promosi destinasi wisata. Selain itu rebranding wisata juga dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas produk dan pelayanan juga dapat dilakukan untuk menggaet wisatawan.
Rebranding kawasan wisata juga dapat dilakukan dengan membawa sisi entertainment untuk menjadi daya tarik wisata, kalender atraksi event, wisata alam serta pameran industri kreatif
Sejumlah bangunan Pemerintah Jawa Barat juga menjadi destinasi wisata lantaran merupakan cagar budaya yang dilindungi Perda Ciri Khas Budaya.
Pengelolaan industri pariwisata juga menjadi kruisial, salah satunya dengan transformasi pelayanan dan produk, yang meliputi keamanan wisatawan, kebersihan lingkungan, fasilitas kesehatan, internet dan sistem transportasi.
Sebagai salah satu industri yang telah mengalami transformasi signifikan pemulihan sektor pariwisata pasca-pandemi yang semakin menguat, perekrutan SDM pariwisata yang tepat menjadi hal yang krusial.
Pendekatan perekrutan yang adaptif dan efektif meliputi sosialisasi visi pariwisata Jawa Barat, SMK Pariwisata, magang di luar negeri, pelatihan desa wisata, pelatihan ekonomi kreatif, pelatihan bahasa asing, pelatihan budaya dan sertifikasi.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait