Sebagai catatan, saat ini stunting masih menjadi persoalan besar nasional yang harus diatasi secepatnya, baik di tingkat nasional dan daerah. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama dan terjadinya infeksi berulang, akibat pola asuh yang tidak memadai dalam 1.000 HPK.
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan tumbuh kembang anak, baik pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan dan kemampuan produktivitas anak pada saat dewasa.
Sebagai isu prioritas nasional, pemerintah telah menetapkan target prevalensi stunting nasional sebesar 14%. Sedangkan prevalensi stunting di Kota Cimahi saat ini berdasarkan hasil survei status gizi indonesia tahun 2022 masih berada pada angka 16,4%.
Tingginya prevalensi stunting di Kota Cimahi saat ini disebabkan oleh intervensi penanganan stunting masih belum terpadu, pelibatan pihak lain di luar pemerintah masih kurang, data keluarga berisiko stunting yang tidak real time karena verifikasi dan validasi hanya dilakukan setahun sekali, sosialisasi dan edukasi tentang stunting belum optimal, dan belum adanya sistem informasi data stunting terpadu yang bisa dijadikan sebagai bahan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penanganan stunting.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait