Ia pun menghimbau masyarakat Kota Cimahi untuk dapat melakukan latihan evakuasi mandiri segera menuju tempat aman agar kita selalu siap dan selamat dari bencana.
“Dengan pembentukan kelurahan tangguh bencana, forum pengurangan risiko bencana dan menjalin partisipasi masyarakat dan relawan peduli bencana maka diharapkan kita dapat menuju masyarakat Kota Cimahi yang tangguh bencana,” tandasnya.
Senada dengan Dikdik, Tenaga Ahli Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lukmansyah juga menyebutkan pentingnya untuk bersiapsiaga menghadapi bencana.
Ia menyebutkan setiap warga masyarakat harus menyiapkan diri menghadapi bencana, termasuk pengetahuan terkait kebencanaan juga peralatan kegawatdaruratan. Oleh karenanya simulasi bencana harus dilakukan berulang-ulang kali bukan hanya satu kali saja, agar pada saat terjadi bencana risiko bencana yang diterima semakin rendah karena masyarakat sudah paham apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
Ia pun berpesan pada masayarakat Kota Cimahi untuk menjaga lingkungan agar dapat meminimalisir kejadian bencana,
“Jaga lah lingkungan, jaga lah resapan air agar bencana-bencana yang terjadi tidak menimbulkan risiko yang terlalu besar,” paparnya.
Sebagai catatan, apel kesiapsiagaan bencana kemudian dilanjutkan oleh kegiatan simulasi bencana gempa bumi yang diikuti oleh 300 peserta yang terdiri dari perwakilan insitusi, lembaga, perangkat Daerah, Kecamatan, Kelurahan, organisasi profesi, Kwarcab, PMI, TAGANA, serta dari unsur lainnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait