Dia menambahkan, jika kasus bullying ini tingkatannya lebih ke gawai, maka pihak sekolah lebih sulit untuk mengawasinya, karena teknologi dan informasinya lebih luas.
"Makanya yang digarap itu bullying yang memakai gadget. Nah, itu susah, baru diadakan pembimbimbingan, sosialisasi," ujarnya.
Dia menambahkan, pihak sekolah sudah memiliki duta-duta anti bullying. Duta-duta ini adalah seorang siswa-siswi yang memang ada di SMAN 1 Cimahi.
"Programnya sudah dari provinsi, nanti diterapkan di SMAN 1 Cimahi, bahkan untuk ke sekolah lain juga diterapkan," imbuhnya.
Sebagai seorang guru, dia berharap, bahwa dengan kegiatan tersebut hanya sebatas seremonial saja, akan tetapi betul-betul diimplementasikan dan dilaksanakan oleh semua siswa juga guru.
"Sehingga tidak ada kegiatan intolerasi dan bullying, kemudian meningkatkan ketahanan perempuan dari kegiatan bullying fisik," pungkasnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait