Keren, Mahasiswi UNPAR Delegasi Indonesia ke Amerika Program YSEALI Academic Fellowship 2022

Okky Adiana
Fany Fernita dari Program Studi Administrasi Publik terpilih dalam program Young Southeast Asian Leader Initiative (YSEALI) Academic Fellowship tahun 2022 di Portland State University dalam Cohort Civic Engagement. (Foto: ist)

BANDUNG, iNews.Cimahi.id - Mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan kembali menorehkan prestasi membanggakan berskala internasional

Kali ini, Fany Fernita dari Program Studi Administrasi Publik terpilih sebagai salah satu dari 7 delegasi Indonesia dalam program Young Southeast Asian Leader Initiative (YSEALI) Academic Fellowship tahun 2022 di Portland State University dalam Cohort Civic Engagement. 

Dalam kegiatan ini, Fany menyuarakan  isu pernikahan dini melalui TRIAD KRR dan organisasi yang ia pimpin.

YSEALI sendiri merupakan kegiatan yang dirancang untuk memperkuat pengembangan kepemimpinan di seluruh Asia Tenggara, memperdalam keterlibatan dengan para pemimpin muda di bidang kunci tantangan regional dan global, serta memperkuat hubungan orang-ke-orang antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara. 

Kegiatan ini berlangsung selama 5 minggu dengan sistem pembelajaran intensif terkait “Civic Engagement” dan kelas visit ke beberapa NGO dan observasi keterlibatan pemerintah melalui City Council Meeting di Portland City dan Hillsboro.

Selain menjadi seorang mahasiswi Administrasi Publik UNPAR, Fany juga merupakan seorang advokator isu sosial bersama organisasi yang ia pimpin di tempat asalnya yakni Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Malinau. 

Ia juga mengaku sangat gemar mempelajari kebijakan publik dan ingin selalu belajar serta menemukan inspirasi melalui semua kesempatan yang ada di depan dirinya. 

“Mengikuti kegiatan fellowship dalam cohort “Civic Engagement” sangatlah sempurna dan cocok dengan dua tanggung jawab saya sebagai mahasiswi Administrasi Publik maupun aktivis sosial untuk terus belajar,” ucapnya dari laman resmi UNPAR beberapa waktu lalu.

Fany mengakui bahwa motivasi mengikuti kegiatan ini ialah dirinya ingin terus belajar dan bertanggung jawab atas masalah sosial yang ada di sekitarnya serta bagaimana dirinya selaku penggiat bisa melibatkan masyarakat di dalamnya.

“Saya ingin bertumbuh secara lebih profesional dalam mengembangkan kepemimpinan dan keterlibatan saya, menemukan peluang jaringan, dan mempelajari keterampilan, dan cara pengambilan keputusan baru, mempersiapkan saya untuk menghadapi tantangan yang saya hadapi baik di komunitas sosial saya maupun ketika nanti saya menjadi seorang pembuat kebijakan dalam karir panjang saya berikutnya,” ucapnya. 

Fany bercerita bahwa ia mengetahui program ini melalui Instagram serta tawaran dari kerabatnya yang juga merupakan seorang aktivis pemuda di Malinau. Setelahnya, ia pun mendaftarkan diri dan berhasil melalui 2 tahap yakni seleksi berkas dan wawancara yang berlangsung selama hampir 2 bulan. 

Fany mengungkap, seleksi wawancara merupakan tahap yang menurutnya sulit. Hal tersebut dikarenakan wawancara tersebut merupakan pengalaman pertama dirinya mengikuti wawancara Bahasa Inggris di depan seorang native speaker.

“Tahap tersebut merupakan pengalaman pertama saya mengikuti wawancara Bahasa Inggris di depan native speaker dari US Embassy Jakarta tapi saya bersyukur saya melalui semuanya dengan baik,” ujarnya. 

Fany pun mengungkap beberapa pihak yang mendukung dan memberikan semangat selama program ini. Pihak tersebut ialah orang tua dan teman-temannya.

“Saya sangat bersyukur orang tua saya selalu memberi dukungan dan semangat atas apapun kegiatan positif yang saya ikuti. Teman-teman dan keluarga saya pun demikian,” katanya.

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini, Fany berharap bahwa pembelajaran yang telah diperoleh dapat memberi bekal kompetensi dalam keterampilan kepemimpinan di organisasi yang dirinya pimpin yang berfokus pada konsep keterlibatan sipil sebagai bagian dari pemimpin muda ASEAN dan juga manfaat lainnya. 

“Saya berharap melalui pembelajaran yang telah saya peroleh melalui kegiatan ini saya dapat mengembangkan organisasi sosial, menerapkan konsep dan prinsip keterlibatan masyarakat dalam rencana aksi dan aktivitas sektor publik, memberi bekal kompetensi dalam keterampilan kepemimpinan di organisasi yang saya pimpin yang berfokus pada konsep keterlibatan sipil sebagai bagian dari pemimpin muda ASEAN melalui kepemimpinan saya di organisasi GenRe Indonesia Kab. Malinau,” paparnya.

Fany juga berharap hal ini dapat menjadi inspirasi untuk rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk memiliki semangat belajar yang kuat di luar kampus yang berelasi dengan jurusan maupun minat yang digeluti. Maka dari itu, ia juga berharap UNPAR selaku sivitas akademik dapat terus mendukung mahasiswa/i untuk dapat berkontribusi positif dalam berbagai ajang agar dapat menjadi insan profesional dan melaluinya dapat terus mengharumkan nama UNPAR.

“Karena belajar dapat kita lakukan dan temukan di mana saja,” pungkasnya.
 

Editor : Okky Adiana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network