AI Hadir di Meja Arsitek, Ini Kata Pakar Soal Batas dan Manfaatnya

BANDUNG, iNewsCimahi.id - IAAU Archi: pelago 2025 resmi dibuka dengan semangat kolaboratif yang kuat antara dunia akademik, profesional, dan masyarakat luas.
Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat, Ar. Adrianto Santoso, menegaskan pentingnya peran bersama dalam membangun ekosistem arsitektur yang berkelanjutan.
"Harapannya ini bisa menjadi salah satu event berkumpulnya para alumni, profesional, mahasiswa, dan masyarakat lainnya," ujar Ar. Adrianto. Kamis (22/5/2025)
Adrianto mengatakan tentunya kami di IAI Jabar mendukung kegiatan Archi:pelago 2025 karena ini bagian dari upaya bersama antara organisasi profesi, perguruan tinggi, dan pemerintah.
Archi:pelago 2025 dinilai menjadi ajang strategis yang mempertegas posisi arsitektur bukan hanya sebagai bidang desain kreatif, tetapi juga sebagai profesi yang berkontribusi aktif terhadap pembangunan berkelanjutan dan kerja lintas sektor.
Dalam forum tersebut, Ar. Adrianto juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap proses menjadi arsitek profesional. “Prosesnya panjang dan terstruktur, mulai dari pendidikan, magang, hingga uji kompetensi,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), tidak menggantikan peran arsitek, melainkan menjadi alat bantu yang memperkuat proses kreatif dan teknis.
Pemanfaatan AI dalam Dunia Arsitektur
Seiring berkembangnya teknologi, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini mulai dimanfaatkan dalam dunia arsitektur untuk mempercepat proses desain, menganalisis data lingkungan, hingga menciptakan simulasi perencanaan kota yang lebih presisi.
Meski demikian, AI masih belum mampu menggantikan intuisi, etika, dan pendekatan humanistik yang menjadi inti dari profesi arsitek.
"AI adalah alat bantu yang luar biasa, tapi kebijaksanaan dalam penggunaannya tetap penting. Teknologi harus memperkuat, bukan menggantikan," tegas Ar. Adrianto.
Dengan hadirnya Archi:pelago sebagai ruang interaksi multidisipliner, diharapkan dunia arsitektur Indonesia terus berkembang dalam kerangka kolaboratif dan adaptif terhadap tantangan zaman, tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai profesi.
seperti diketahui dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-70 Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dan 65 tahun Jurusan Arsitektur UNPAR, Ikatan Alumni Arsitektur UNPAR (IAAU) menggelar acara bertajuk “IAAU Archi I pelago 2025” pada 21–24 Mei 2025 di Multifunction Hall UNPAR.
Dengan mengusung tema “65 Tahun Arsitek UNPAR Berkarya”, perhelatan ini menjadi refleksi perjalanan panjang kontribusi alumni arsitektur UNPAR terhadap pembangunan lingkungan dan masyarakat. Adapun rangkaian acara tersebut yakni talkshow, pameran karya arsitektur, hingga malam reuni “Make Lar”.
Editor : Okky Adiana