get app
inews
Aa Text
Read Next : Hutan Lestari, Indonesia Maju: FOREST CAMP 2024 Wujudkan Sinergi Alumni Fahutan IPB Lembang

Ini Aksi Nyata Alumni Kedokteran Unpad jadi Relawan Medis di Konflik Kemanusiaan Palestina

Selasa, 22 April 2025 | 13:57 WIB
header img
Kampus Jatinangor Universitas Padjajaran. (Foto: istimewa)

JATINANGOR, iNewsCimahi.id - Beberapa alumni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran menunjukkan aksi nyata kepedulian terhadap konflik kemanusiaan di Gaza, Palestina. Mereka tergabung dalam tim relawan yang bertugas di lapangan, menyalurkan bantuan serta memberikan dukungan langsung kepada para pengungsi yang terdampak konflik. Di tengah keterbatasan dan kondisi yang rawan, kehadiran mereka menjadi simbol solidaritas dan kemanusiaan lintas batas.

“Ini (menjadi relawan) adalah panggilan hati. Saya merasa terpanggil untuk mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh para guru kami di Fakultas Kedokteran Unpad, untuk kemanusiaan,” ujar dr. Asep Hermana, Sp.B., FINACS, MM, alumni FK Unpad angkatan 1990, saat diwawancarai di kanal media Unpad Senin (21/4/2025).

dr. Asep merupakan dokter spesialis bedah yang ditugaskan ke Jordania, salah satu lokasi pengungsian warga Palestina, selama 14 hari pada Maret 2024 lalu. Dalam misi kemanusiaannya, dr. Asep melakukan asesmen terhadap sekitar 60 ribu pengungsi yang mencakup kondisi kesehatan, fasilitas medis yang tersedia, serta potensi pengembangan layanan kesehatan. Selain itu, para relawan, termasuk dr. Asep, juga menjalin kerja sama dengan sejumlah NGO asal Jordania dan Palestina untuk memperkuat dukungan medis bagi para pengungsi.

Lebih lanjut, dr. Asep mengungkapkan bahwa pengalamannya selama menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Unpad turut membentuk jiwa sosialnya. dr. Asep merasa bahwa nilai-nilai kepedulian dan kedekatan dengan masyarakat sudah ditanamkan sejak masa kuliah. Pengalaman tersebut menjadi bekal penting dalam menjalankan tugas kemanusiaan di tengah krisis pengungsian.

“Dulu (berkuliah di FK Unpad) rasanya lebih berbaur dengan masyarakat,” kata dr. Asep.

Meski sudah menjadi hal yang lumrah di dunia kesehatan, kepedulian dan keberanian tenaga medis untuk terjun langsung ke wilayah bencana dan konflik tetap patut mendapat perhatian. Banyak dokter, termasuk alumni Unpad, yang tak hanya menjalankan praktik sehari-hari, tetapi juga rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan keselamatan jiwa demi misi kemanusiaan, seperti yang terjadi di Palestina. Peran mereka di garis depan kemanusiaan menjadi contoh nyata dedikasi profesi dan layak untuk dihargai serta dibanggakan.

Kepada mahasiswa Unpad, khususnya yang tengah atau akan menempuh pendidikan di bidang kesehatan, dr. Asep berpesan untuk senantiasa menjaga integritas dan tanggung jawab akademik. dr. Asep menekankan pentingnya memadukan idealisme dan realitas dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, dengan tetap menjunjung tinggi karakter sebagai ilmuwan yang berlandaskan nilai-nilai akademik. Menurutnya, krisis akhlak dan maraknya tayangan yang menormalisasi kebohongan serta inkonsistensi harus menjadi peringatan serius bagi generasi muda.

“Kerendahan akhlak adalah akar dari banyak persoalan. Sudah saatnya kita mengikhtiarkan pergeseran menuju kerendahan hati dan kemuliaan akhlak,” pesan dr. Asep.

Selain itu, dr. Asep juga menyampaikan harapannya kepada masyarakat Indonesia terkait konflik yang terjadi di Palestina. Secara khusus untuk Palestina, dr. Asep mengajak masyarakat untuk terus mengistiqomahkan gerakan “DINAR”, yaitu Doa tanpa henti untuk perlindungan dan solusi terbaik; Infak yang menjadi bagian dari anggaran utama dan bukan sekadar sisa; Narasi perjuangan yang harus terus disuarakan agar tidak tertutupi oleh hoaks dan intimidasi; Alihkan penggunaan produk ke yang non-Zionis; serta Ramaikan semangat pembebasan Palestina dalam berbagai ruang.

“Siapapun yang terjajah dibumi ini harus menjadi bagian dari ikhtiar kita untuk membebaskannya,” ujar dr. Asep.

Saat ini, terdapat dua dokter spesialis alumni Unpad yang sedang ditugaskan ke Gaza, Palestina, yaitu dr. Nurcholis Hendry Nugraha, Sp. An. (Alumni FK Unpad angkatan 1997) dan drg. Harfindo Nismal, Sp. NM. (Alumni FKG Unpad angkatan 1999). Keberangkatan mereka bukanlah yang pertama dari alumni Unpad. Sebelumnya, beberapa dokter alumni FK Unpad lainnya juga pernah mengabdi sebagai tenaga kesehatan di Gaza, Palestina, antara lain:

1. dr. Dadang Rukanta, Sp.OT (Angkatan 1983)

2. dr. Piprim Basarah, Sp.A(K) (FK 1986)

3. dr. Dany Erlangga, Sp.BS (Angkatan 1991)

4. dr. Irman Permana, Sp.A (Angkatan 1994)

5. dr. Regintha Bachtum, Sp.OG (Angkatan 1999)

6. dr. Eka Budhi, Sp.BS (Angkatan 1996)

7. dr. Jefri SpAn-TI, KNA

Kisah dr. Asep dan para alumni FK dan FKG Unpad lainnya menunjukkan semangat kemanusiaan dan solidaritas lintas negara. Di tengah tantangan global, aksi mereka mengingatkan bahwa ilmu medis tak hanya untuk profesi, tetapi juga memberi harapan bagi sesama. Melalui kontribusi sebagai relawan di Gaza, Palestina, menunjukkan bahwa Unpad terus melahirkan generasi yang berkomitmen pada kemajuan dan kesejahteraan umat manusia.

Sekretaris Senat Akademik Unpad, Prof. Dr. dr. Yoni Fuadah Syukriani M.Si., DFM., mengatakan, ini adalah salah satu hal yang sangat khas dari profesi tenaga kesehatan secara umum. “Bukan hanya dokter, tetapi juga perawat dan tenaga medis lainnya, saat terjadi bencana, ketika banyak orang justru menghindari lokasi terdampak, tenaga kesehatan justru datang ke sana,” ujar Prof. Yoni.

Editor : Okky Adiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut