BANDUNG, iNewsCimahi.id - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengajak perguruan tinggi, khususnya kampus Islam, agar berperan aktif dalam memajukan ekonomi dan teknologi untuk kepentingan bangsa.
Pesan ini disampaikan JK saat memberikan kuliah inspiratif di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Gedung Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Bandung, pada Selasa (17/12/2024).
Menurut JK, kampus memiliki peran vital dalam memandang masa depan bangsa. “Kampus itu selalu bicara mengenai masa depan. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia harus bangga, tetapi kebanggaan ini akan lebih sempurna jika diiringi dengan kualitas yang baik,” ungkap JK. Ia menyoroti kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia yang hingga kini masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
JK menjelaskan bahwa dalam Islam, 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari perdagangan. Sejarah juga menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang jauh sebelum menjadi rasul. Pedagang seperti Siti Khadijah dan sahabat lainnya berperan penting dalam mendukung dakwah dan perkembangan Islam zaman nabi. Rukun Islam saja ada dua yang memerlukan kemampuan finansial, yaitu zakat dan haji, sehingga menjadi kaya itu dianjurkan.
Lebih lanjut, JK menekankan pentingnya kampus dalam mendorong inovasi teknologi. Menurutnya, kekuatan ekonomi dan teknologi menjadi kunci keberhasilan suatu bangsa. Di negara maju, riset menjadi tulang punggung kemajuan teknologi. Bandung, dengan banyaknya kampus ternama, kata JK, seharusnya bisa menjadi pusat teknologi dan inovasi.
JK juga menyoroti perlunya kampus menanamkan semangat kewirausahaan kepada mahasiswa karena dunia ini salah satunya digerakkan oleh pengusaha yang membayar pajak dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang banyak. Menurut JK, sarjana harus didorong untuk berani mengambil keputusan, bukan sekadar mencari pekerjaan setelah lulus. Oleh karena itu, JK mengajak kampus untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi pengembangan kewirausahaan mahasiswa.
”Kampus harus banyak mengundang profesional, pengusaha, bahkan bankir untuk berbagi pengalaman dan ilmu. Mahasiswa perlu memahami cara mendapatkan modal, memulai usaha, dan belajar dari contoh-contoh nyata,” tuturnya. Selain itu, JK mendorong kampus untuk lebih sering melibatkan mahasiswa dalam studi kasus dan program magang di berbagai perusahaan.
JK juga mengkritisi mentalitas sebagian masyarakat yang enggan melanjutkan usaha keluarga.
”Kenapa Tiongkok maju? Karena mereka berdagang. Kita kadang gengsi, padahal keberanian memulai usaha adalah kunci,” ucapnya. JK menekankan bahwa modal bukanlah hambatan utama untuk memulai usaha karena bisa bisa dicari, baik melalui pinjaman perbankan atau bermitra dengan orang yang memiliki dana. ”Yang penting adalah gagasan yang baik dan keberanian untuk memulai. Anak muda jangan jadi penakut,” pesannya.
Sementara itu, Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto berharap para mahasiswa dan sivitas kampus bisa mengambil pelajaran dan inspirasi dari paparan JK. Alasannya karena JK merupakan tokoh bangsa yang sudah makan asam garam dalam membangun usaha dan juga politisi senior sarat pengalaman yang sudah dua kali menjadi wakil presiden. Kuliah inspiratif ini diikuti delapan ratusan sivitas UM Bandung (pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, karyawan, dan mahasiswa) yang memenuhi auditorium dari sejak pagi.
Editor : Okky Adiana