JAKARTA, iNewsCimahi.id - Menjelang penyelenggaraan Social Security Summit 2024, BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara (LKBN Antara) akan menggelar Event tersebut di Jakarta pada November mendatang.
Event ini dirancang untuk membangun kesadaran terkait pentingnya penguatan jaringan pengaman sosial melalui jaminan sosial untuk mendukung tercapainya visi Indonesia Emas Tahun 2045.
Pada kegitan ini hadir beberapa narasumber, seperti Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, Menteri Ketenagakerjaan RI Yaserli, Staf Alhli Bidang Keuangan Negara Kementrian Keuangan RI Sudarto, Kepala Lembaga Demografi FEB UI I Dewa Gede Karma Wisana, Strategist Verdana Sekuritas Heriyanto Irawan dan lainnya.
Acara dibuka oleh Anggoro, dia menyampaikan saat ini Indonesia ada beberapa tantangan yang cukup besar untuk mencapai visi tahun 2045 mendatang. Pertama, midle income track (track berpenghasilan menegah), kedua bagaimana semua orang bisa memanfaarkan bonus demografi, ketiga bagaimana bisa mengurangi tingkat kemiskinan.
"Sebagaimana kita ketahui, kita sudah lebih dari 30 tahun kita sudah masuk ke midle income track, jadi dari 1993 ini kita sudah masuk ke midle income track, tetapi sampai ini kita di bidang income, tentu saja, kita melihat banyak juga banyak negara-negara berpengpaaulan menegah stagnanasi, dan sulit untuk kita bertransisi berpenghasilan tinggi, itu lah yang kita hadapi bersama-sama," tutur Anggoro.
Menurut dia, peluang bonus demografi sampai tahun 2035, ini harusnya bisa berpeluang dengan baik. Setelah periode ini, Indonesia menjadi aging popultion, dimana usia lanjut akan naik dua kali lipat, dari tahun 2000 ke 2045. Sehingga itu lah momentum yang harus dikejar, agar ini terjadi bisa keluar dari income track," paparnya.
Editor : Okky Adiana