get app
inews
Aa Read Next : Mahasiswa SBM ITB Paparkan Ide Kreatif untuk Pariwisata Cisurupan di depan Pemkot Bandung

Dosen SBM ITB sosialisasikan pelaporan Keberlanjutan Agar Bisnis Hindari Greenwashing

Jum'at, 28 Juni 2024 | 16:48 WIB
header img
Foto: SBM ITB

JAKARTA, iNewsCimahi -  Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Sustainability Communication: The Strategy Communication & Reporting Standard for Sustainability” pada Kamis, 27 Juni 2024. 

Acara tersebut diikuti sekitar 150 peserta, secara hybrid, online melalui Zoom dan tatap muka yang berlokasi di Kampus ITB Jakarta.

 

Acara ini merupakan pengabdian masyarakat dosen yang membahas tentang meningkatnya kekhawatiran fenomena greenwashing di dunia bisnis dan menekankan pentingnya komunikasi keberlanjutan yang transparan dan bertanggung jawab. 

 

Sejumlah pembicara dari Indonesia Country Manager Global Reporting Initiative (GRI), Dewi Suyenti Teo Pakar dan Ketua Dewan Penasihat di Social Investment Indonesia, Jalal. 

Dalam seminar tersebut, Dewi menekankan peran Global Reporting Initiatives (GRI) sebagai kerangka luas yang digunakan oleh banyak perusahaan besar untuk mengetahui sejauh mana mereka telah menerapkan keberlanjutan di perusahaannya. 

Ia menjelaskan urgensi pelaporan yang terdiri dari kepatuhan terhadap regulasi, sebagai bagian dari rantai nilai global dalam perusahaan, peran perusahaan dalam mencapai SDGs, 

"Model manajemen risiko, relevansi, dan akurasi data untuk pengambilan keputusan, tuntutan pemangku kepentingan serta akses terhadap green financing," ujar Dewi.

Sesi kedua adalah sesi talkshow oleh Jalal dari Social Investment Indonesia. Sesi kali ini membicarakan komunikasi berkelanjutan yang otentik untuk menghindari praktik greenwashing. Dalam talkshow tersebut, Jalal menggarisbawahi pentingnya praktik etis untuk menghindari greenwashing. 

“Perusahaan memiliki urgensi untuk mengintegrasikan ESG ke dalam operasi bisnisnya. Membangun fondasi yang tepat, memperkuat inti, serta tim manajemennya. ESG adalah pendekatan top-down dan manajemen tingkat atas bertanggung jawab atas akuntabilitas,” kata Jalal.

Sementara itu, Foodbank Bandung juga menekankan pengelolaan data dalam operasi non-pemerintahnya.

M. Gumilang P, pendiri Foodbank Bandung, menunjukkan cara memaksimalkan keterlibatan pemangku kepentingan dalam hal kepercayaan dan keterbukaan. 

Pemangku kepentingan juga akan menilai bagaimana perusahaan berjalan. Di foodbank Bandung, kami juga menggunakan pendekatan saintifik dalam mengumpulkan dan menghitung data, seperti yang disampaikan Pak Jalal tentang data stewardship,” ungkapnya.

Editor : Okky Adiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut