get app
inews
Aa Read Next : Dosen Universitas Widyatama Berikan Orientasi Berinovasi dengan Limbah dan Anorganik

Rasyid Rajasa Dorong UMKM Cimahi Naik Level

Rabu, 04 Oktober 2023 | 14:15 WIB
header img
M Rasyid Rajasa menginisiasi satu gerakan untuk menaikkan level UMKM, baik dari segi produk, distribusi dan marketing. (Foto: Istimewa)

CIMAHI, iNewsCimahi.id - Pelaku Bisnis Muda yang juga Caleg PAN di Dapil I Jabar (Kota Bandung dan Kota Cimahi), M Rasyid Rajasa menginisiasi satu gerakan untuk menaikkan level UMKM, baik dari segi produk, distribusi dan marketing.

Tema UMKM Naik Kelas juga tepat dan menarik, sekaligus merawat semangat optimisme bahwa UMKM bisa menjadi something jika mendapat treatment yang tepat. Dalam kegiatan ini, peserta yang mengikuti puluhan UMKM dari daerah Kota Cimahi. Mereka megikuti kegiatan ini di Varole Hotel, di Kota Cimahi, Rabu (4/10/2023).

M Rasyid Rajasa mengatakan, dirinya berkeyakikan, dengan membangun kolaborasi dengan UMKM, turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Tema UMKM Naik Kelas juga tepat dan menarik, sekaligus merawat semangat optimisme bahwa UMKM bisa menjadi something jika mendapat treatment yang tepat.

Lebih penting dari semuanya, kata Rasyid, kegiatan ini tidak hanya berhenti di satu event, melainkan rangkaian dari lima series pelatihan di Bandung dan Cimahi.

"Dalam setiap pelatihan, akan dipilih the best of three dari peserta (Pelaku UMKM) terbaik, yang insyaallah akan mendapat pendampingan sampai naik kelas. Dari yang misalnya hanya memiliki satu gerobak, bisa tambah dan seterusnya," imbuhnya.


Dia mengatakan, pemateri yang mengisi pelatihan juga sangat kompeten, terdiri dari para profesional di bidangnya. Tidak hanya memberikan teori, para coach juga mentransfer skill khusus kepada para peserta, sehingga mereka mendapatkan knowledge baru untuk meningkatkan value added produknya.

Ada tiga materi dalam Pelatihan ini, pertama, Digital Marketing, dengan Pemateri Hadyu L Furqon, seorang expert di bidang digital dari Yogyakarta. Kedua, materi The Power of Packaging dari mas Suseno FH, dari Solo, dimana kemasan produk sangat esensial dalam membangun bisnis. Ketiga, materi “Logistic Solutions for UMKM” oleh Dadang Darmawan dari RPX Indonesia, untuk memperluas pasar produk UMKM, dari lokal ke regional, dan internasional.

Sebagai pebisnis muda yang sebelumnya banyak berkecimpung di sektor UMKM, Rasyid sempat merasakan jatuh-bangun dalam membangun usaha. Ia menganggap hal tersebut Sunnatullah, hukum alam yang pasti dialami oleh siapa pun untuk meraih kesuksesan.


Pria 33 tahun itu juga merasakan tertipu oleh partner kerja, dan sebagainya. Dari itu semua, kita mendapatkan pembelajaran yang real, untuk lebih cermat dan berhati-hati ke depannya. Pada 2014, Rasyid memulai usaha UMKM dengan ternak lele di bekasi.

Awalnya bisnis tersebut berjalan lancar. Namun karena kurang pengalaman, akhirnya terhenti di tengah jalan. Penghentian operasi bukan tidak cuan, tapi ditipu partner kerja. Namun Rasyid tidak menyerah, ia beralih ke peternakan ayam. Pengalaman menjadi guru terbaik, terbukti di bisnis barunya itu Rasyid mampu memaksimalkan keuntungan, dan bertahan hingga saat ini.

Pelajaran lain dari bisnis UMKM, bahwa modal bukan satu-satunya faktor untuk naik kelas. Rasyid mengakui ia sedikit-banyak mendapat support modal dari keluarga.

"Tetapi banyak circle-nya juga ada yang berangkat dari nol, namun sukses, bahkan ada yang size bisnisnya lebih dari dirinya. Kata kuncinya bukan di modal, melainkan visi bisnis kita dan semangat entrepreneurship," ucap Rasyid.


Sebagai catatan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan jenis usaha dengan modal kecil dan jumlah karyawan terbatas. Meski “kecil dan terbatas”, namun sektor ini berkontribusi penting dalam perekonomian di banyak negara, termasuk indonesia.

Saat krisis ekonomi 1997, banyak industri besar kita kolaps, yang berakibat pertumbuhan ekonomi minus. Di tengah situasi yang sulit, hanya dalam waktu dua tahun, 1999, ekonomi bangkit lagi. Penopang kebangkitan itu adalah UMKM, bukan “para raksasa” bisnis.

Data Kementerian Koperasi & UKM menunjukkan, jumlah pelaku UMKM di indonesia sekitar 64,2 juta , atau lebih dari 90% dari seluruh pelaku usaha di indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM sekitar 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.

Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%. Kesimpulannya, UMKM sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. 

Editor : Okky Adiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut