BANDUNG, iNewsCimahi.id - Yayasan Darul Hikam meluncurkan Darul Hikam Integrated Secondary (DHIS) Buahbatu, Kota Bandung. Peluncuran ini dilaksanakan di salah satu Hotel, Jalan Juanda (Dago), Sabtu (16/9/2023).
Selain Ketua Yayasan Darul Hikam, Sodik Mudjahid, dalam peluncuran DHIS Buahbatu, Kota Bandung, ada pula pejabat dari Dinas Pendidikan dan Provinsi Jawa Barat, serta sejumlah orangtua siswa-siswi dan lainnya.
Nantinya, pihak sekolah akan menetapkan siswa-siswi DHIS Buahbatu, untuk tingkat SMP dan SMA. Mereka akan belajar menggunakan kombinasi kurikulum.
Untuk yang tingkat SMP, pihak sekolah mengkombinasikan kurikulum nasional dan cambride kurikulum. Sementara untuk tingkat SMA, kurikulum nasional dengan kurikulum Amerika.
"Sebetulnya kita sudah mengkaji berbagai bentuk kurikulum, kami ingin meningkatkan daya kompetitif lulusan-lulusan Darul Hikam di pentas internasional, karena sekarang dengan globalisasi anak-anak kita bukan hanya bersaing dengan 200 juta penduduk Indonesia, tapi 500 juta penduduk Asean atau miliaran penduduk dunia," imbuh Direktur Majelis Pendidikan Darul Hikam Ruri Ramadhanti.
Ruri menambahkan, selain DHIS Buahbatu yang baru saja di buka, DHIS Lembang sudah lama di buka dan banyak lulusannya berkiprah di dunia internasional, ada yang menjadi peneliti di Amerika, lalu menjadi dosen di Australia dan lainnya.
"Kami sudah mengantisipasi, meskipun mereka banyak yang bergaul dengan teman-teman mereka dengan dunia internasional, tapi mereka harus punya aqidah yang menjaga mereka dari segala kemaksiatan," ucap Ruri.
Sementara itu, Sodik yang juga Anggota Komisi X DPR RI menambahkan, Darul Hikam terus memadukan pendidikan karakter dan pendidikan penguasaan ilmu dan teknologi. Dua hal itu dirumuskan dengan slogan Berahlak, Berprestasi. Ahlak lahir dari keimanan, dan prestasi dikuasai dengan penguasaan ilmu pengetahuan.
"Ini yang terus kami mantapkan. Nah, sekarang pemantapan itu tidak bisa kita lakukan sendiri-sendiri, jika kita terus memabatasi diri, maka Darul Hikam membangun kolaborasi-kolaborasi. Alhamdulillah banyak pengusaha-pengusaha muda yang mewakafkan uangnya bersama kami," imbuh Sodik.
Selain itu, dia menambahkan, semangat kolaborasi ini diambil dari tiga aspek, pertama ajaran Islam, kedua tantangan-tantangan ke depan mengajarkan tidak bekerja sendiri, dan ketiga kesadaran terkait kasus Covid-19.
"Kesadaran ini semakin meningkat di kalangan semua aktivitas, apakah itu usaha, atau pendidikan kolaborasi-kolaborasi mengajarkan kepada kita," katanya.
Editor : Okky Adiana