BANDUNG, iNewsCimahi.id – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, dikabarkan akan dijual. Kabar tersebut diungkapkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, setelah melaksanakan beberapa kegiatan kunjungan ke Timur Tengah dan India.
Menteri Perhubngan, Budi Karya Sumadi menjelaaskan bahwa ada pihak dari Arab Saudi dan India yang berminat untuk membeli saham PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB).
"Kami menawarkan bersama-sama dengan Pemda Jabar, menawarkan untuk kita diskusi. Dari India dan Saudi berminat untuk membeli saham dari Kertajati," kata Budi, seperti dikutip Sindonews, Senin (23/1/2023).
Menanggapi kabar tersebut, anggota DPRD Jabar, Daddy Rohanady menegaskan, salah satu alasan Bandara Kertajati akan dijual karena buruknya manajemen sehingga tidak mampu mengembangkan potensi bandara tersebut.
Meski demikian, Daddy berharap pemerintah untuk memikirkan kembali rencana penjualan Bandara BIJB ini secara matang.
"Apapun kebijakan yang diambil, tentu selayaknya sudah memikirkan semua plus-minusnya. Bisa jadi hal itu dilakukan, karena manajemen yang ada dianggap tidak mampu mengembangkan bandara tersebut," paparnya.
Daddy juga menjelaskan, penjualan sebuah aset negara pasti harus didasari dengan pertimbangan yang sangat matang. "Berapa nilai yang layak? Manfaat apa yang akan diperoleh dari penjualan itu?," tegasnya.
Daddy menegaskan, andai rencana Presiden Jokowi dilakukan, seharusnya Bandara Kertajati bisa beroperasi dengan baik. Betapa tidak, relokasi PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad ke Bandara Kertajati semestinya membuat bandara itu menggeliat.
Belum lagi ada amanat Presiden Jokowi, yakni Bandara Kertajati dijadikan sebagai pusat perawatan pesawat TNI dan Polri yang jumlahnya tidak sedikit. "Dapat dibayangkan jika itu semua terjadi. Pastilah BIJB Kertajati sudah maju sedemikian pesat," harapnya menanggapi kabar bandara Kertajati akan dijual.
Editor : Andi Hadiana