get app
inews
Aa Text
Read Next : Pj Wali Kota Cimahi Bersama Forkimpida Tinjau Perayaan Natal

6 Fakta Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek

Jum'at, 20 Januari 2023 | 13:50 WIB
header img
6 fakta Perayaan Tahun Baru Imlek. (Foto: History)

CIMAHI, iNewsCimahi.id - Imlek atau Tahun Baru China merupakan salah satu festival tradisional tertua di negara China yang berusia lebih dari 4.000 tahun. Festival ini juga diperingati oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Tahun baru Imlek diperingati pada tanggal pertama dari bulan ke-1 dalam kalender Tionghoa, yang bisa berbeda dari tahun ke tahun dalam kalender Masehi.


Tradisi merayakan Tahun Baru Imlek. (Foto: Newscgtn)

Dilansir dari Chinesenewyear, berikut adalah enam fakta mengenai Tahun Baru Imlek:

1. Perayaan Tahun Baru Imlek sesuai dengan kalender Tionghoa yang berbasis lunar

Kalender lunar dalam tradisi Tionghoa berdasarkan pada siklus bulan. Artinya, satu tahun dalam kalender Tionghoa terdiri dari 12 bulan, dengan masing-masing bulan memiliki 29 atau 30 hari.

Namun, untuk menyesuaikan dengan siklus matahari, kalender Tionghoa menambahkan bulan intercalary (bulan tambahan) setiap beberapa tahun. Ini menyebabkan jumlah hari dalam satu tahun dalam kalender Tionghoa berbeda-beda. 

Keunikan Kalender Tionghoa yaitu menggunakan sistem zodiak untuk menentukan tahun, di mana setiap tahun dikaitkan dengan salah satu dari 12 hewan zodiak.

2. Di China perayaan Imlek merupakan hari libur terpanjang

Perayaan Imlek dimulai dari tanggal pertama dari bulan ke-1 hingga tanggal 15 dalam kalender Tionghoa. Hari pertama adalah yang paling utama dan sering disebut sebagai 'Chunjie' atau 'Tahun Baru China'. Namun, musim liburan di China dimulai setiap bulan Desember (lunar), ditambah dengan Festival Laba. Maka, musim libur di China bisa mencapai sekitar 40 hari.

3. Tradisi pemberian angpau kepada keluarga 

Salah satu tradisi Tahun Baru Imlek yang paling populer adalah pemberian amplop merah. Biasanya, amplop merah ini diberikan kepada anak-anak dari orang tua. 

Bagi pasangan yang sudah menikah, umumnya akan memberikan amplop merah kepada anggota keluarga mereka yang belum menikah. Amplop merah ini sering kali berisi uang. Jumlah uang dalam amplop seringkali merupakan angka yang menunjukkan keberuntungan.


Pertunjukan Barongsai atau Liong. (Foto: Pexels)

4. Barongsai atau tarian liong

Barongsai dianggap sebagai simbol kekuatan, keberuntungan, dan kebahagiaan, dan diharapkan dapat membawa keberuntungan bagi orang yang menyaksikan tarian tersebut. Sejarah barongsai berakar dari tradisi Cina kuno. Singa juga dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat dan memberikan keberuntungan di tahun baru. 

Pada awalnya, barongsai hanya digunakan dalam acara-acara keagamaan dan upacara-upacara kerajaan. Barongsai mulai digunakan dalam perayaan Imlek sekitar abad ke-19. Namun, seiring dengan perkembangan jumlah komunitas Tionghoa di seluruh dunia, barongsai mulai digunakan dalam perayaan Imlek di berbagai negara.

Secara umum, Tarian liong atau dragon dance dilakukan di sepanjang jalan-jalan, di pasar, dan di tempat-tempat publik lainnya selama perayaan Imlek.


Lampu lampion tradisi khas Tahun Baru Imlek China. (Foto: Chinesenewyear)

5. Pernak pernik lampu lampion

Dalam tradisinya, seringkali perayaan Imlek dihiasi dengan berbagai pernak pernik khusus yang memiliki arti tersendiri. lampion dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan kemakmuran. Lampion yang berwarna-warni dan menyala-nyala di malam hari diharapkan dapat menambah suasana meriah dan membawa keberuntungan bagi orang yang melihatnya.

lampion juga dianggap sebagai simbol untuk mengusir roh jahat dan menarik roh baik. Lampion yang menyala di malam hari diharapkan dapat mengusir roh jahat yang mungkin bersembunyi di dalam rumah atau di sekitar lingkungan.

Tak hanya itu, Berbagai acara keluarga digelar dalam menyambut Tahun Baru Imlek, seperti makan bersama, menyalakan kembang api, dan berkumpul dengan kerabat dan teman-teman.


Merayakan Tahun Baru Imlek dengan menyalakan petasan. (Foto: Chinahighlights)

6. Tradisi menyalakan petasan untuk mengusir roh jahat

Menurut mitos tradisional China, petasan dinyalakan untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan dan kebahagiaan di tahun baru. Petasan dinyalakan pada malam tahun baru untuk menandai pergantian tahun dan memberikan harapan menyongsong tahun baru.

Selain itu, petasan juga diyakini dapat menarik energi positif dan mengusir energi negatif. Petasan juga dinyalakan untuk menyambut Dewa Tahun Baru, yang diharapkan akan membawa keberuntungan dan kesejahteraan ke dalam keluarga.

Itulah beberapa fakta tentang Imlek sebagai perayaan Tahun Baru China.

Editor : Megha Nugraha

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut