get app
inews
Aa Text
Read Next : BSOD Batch 3 Ajak Anak Muda Melek Politik dan Ikut Berpartisipasi dalam Pesta Demokrasi

Suhu Politik Jelang Pilpres Masih Berdinamika, Ini Kata Pengamat Politik

Sabtu, 31 Desember 2022 | 09:06 WIB
header img
Pengamat politik, Muradi melihat kondisi perpolitikan yang masih berdinamika, untuk itu pihaknya memprediksi kontestasi pemilihan presiden 2024 bakal diikuti oleh dua pasangan.

BANDUNG, iNewsCimahi.id - Pengamat politik, Muradi melihat kondisi perpolitikan yang masih berdinamika, untuk itu pihaknya memprediksi kontestasi pemilihan presiden 2024 bakal diikuti oleh dua pasangan.

Menurutnya, jika kondisi perpolitikan masih sama dengan seperti saat ini, maka jumlah pasangan calon diprediksi ada dua, dengan terdiri kutub Anies bersama pasangannya dan Prabowo dengan Ganjar. Sedangkan calon-calon lainnya hanya sekadar pemanis.

“Pasangan Anies inilah yang harus ditunggu, apakah memang pilihan pasangannya itu tepat dan partai yang bersama NasDemnya juga tepat itu penting. Tentunya, partai yang berseberangan dengan kutub Anies, ditunggu pula parpol lainnya untuk memperhitungkan kekuatan,” katanya, Jumat (30/12/2022).

Selain itu, hal menarik lainnya ialah menunggu pengumuman siapa calon yang diusung PDI Perjuangan yang kemungkinan dilakukan Januari 2023, Juni 2023, atau menjelang pendaftaran.


Dia pun menyoroti deklarasi Anies oleh NasDem sejauh ini belum memberikan tingkat elektoral yang signifikan bagi NasDem yang saat ini masih berada di bawah lima besar.

“Harusnya setelah deklarasi Anies itu, Desember ini NasDem mesti berada di lima besar. Tapi, berdasar sejumlah survei justru di bawah Demokrat dan PKS. Mungkin, masyarakat masih ada yang merasa belum yakin akan niat baik NasDem mengusung Anies," paparnya.

Saat ditanya kemungkinan peluang Ridwan Kamil maju dalam calon presiden atau calon wakil presiden, dia pun meminta Ridwan Kamil untuk terlebih dahulu memutuskan menggunakan kendaraan politiknya, atau bila nantinya tak ikut maju pilpres, maka Ridwan Kamil disarankan tak perlu masuk sebagai kader salahsatu parpol.

“Jika Ridwan Kamil memutuskan ingin ke Jakarta atau tetap nyalon di Jabar, ya enggak perlu jadi anggota partai. Instruksikan saja timnya untuk mengumpulkan KTP. Kan kebutuhan dia menjadi anggota partai karena untuk pilpres. Ditambah lagi, jika mau masuk Golkar ya partai Golkar kan belum Munaslub maka tentu akan ada dibayang-bayang Airlangga sebagai capres meski survei RK lebih tinggi dari Airlangga,” pungkasnya. 

Editor : Okky Adiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut