BANDUNG, iNewsCimahi.id - Ketika ribuan warga memadati kawasan Gedung Sate untuk merayakan kemenangan Persib Bandung, mereka tidak hanya bersorak untuk sebuah gelar juara.
Mereka juga sedang menuliskan satu babak baru dalam sejarah Gedung Sate ikon arsitektur kolonial yang kini menjadi simbol kebanggaan warga Jawa Barat.
Gedung Sate, yang berdiri tahun 1924, menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota Bandung. Dulunya dibangun untuk memfasilitasi rencana pemindahan ibu kota Hindia Belanda ke Bandung, kini bangunan bergaya art deco dengan sentuhan arsitektur Timur itu menjadi tempat rakyat menyatu dalam euforia kemenangan.
Selebrasi kemenangan Persib di Gedung Sate bukan sekadar perayaan olahraga. Ia adalah manifestasi dari identitas kolektif warga Jabar, yang menjadikan gedung ini lebih dari sekadar bangunan. Ia adalah panggung peristiwa, simbol kejayaan, dan rumah bagi sejarah panjang perjuangan dan kebanggaan.
Arsitektur Sebagai Simbol Perpaduan
Dilansir dari berbagai sumber, desain Gedung Sate memadukan unsur Eropa dan Timur, dimana Gedung Sate adalah metafora visual dari percampuran budaya, seperti halnya Bandung sendiri. Pilar-pilar klasik dan ornamen menyerupai pagoda menunjukkan bagaimana warisan kolonial bisa menyatu dengan kearifan lokal.
Peletakan batu pertamanya oleh seorang gadis muda, Johanna Catherina Coops, menjadi penanda bahwa dari awal, bangunan ini mengusung simbol kemanusiaan dan harapan. Kini, di halaman yang sama, masyarakat berkumpul merayakan kemenangan Persib sebagai simbol harapan dan kebanggaan baru.
Simbol Baru dari Bangunan Tua
Dalam sorak-sorai bobotoh yang menggema, menara ikonik dengan enam butir "sate" di puncaknya seolah bertransformasi dari lambang masa lalu kolonial menjadi mercusuar semangat juang dan persatuan.
Gedung Sate tak hanya menjadi tempat wisata atau kantor pemerintahan. Ia adalah ruang memori bersama. Dari cikal bakal pemindahan ibu kota kolonial, hingga puncak perayaan klub kebanggaan warga, setiap batunya menyimpan cerita tentang siapa kita dan ke mana kita melangkah.
Gedung Sate kini bukan hanya tentang sejarah. Ia telah menjadi ruang bersama tempat rakyat berkumpul, merayakan, dan menyatu. Dan kemenangan Persib adalah momen ketika masa lalu dan masa kini bertemu dalam satu teriakan kemenangan.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait