JAKARTA, iNewsCimahi.id - PT Bio Farma (Persero) menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemandirian nasional dalam memerangi Tuberkulosis (TBC) melalui pengembangan vaksin dan produk diagnostik inovatif.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia, yang menargetkan bebas TBC pada tahun 2030.
Sebagai negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengendalian penyakit menular ini.
Menjawab tantangan tersebut, Bio Farma berperan strategis sebagai BUMN farmasi yang mendukung kemandirian teknologi kesehatan.
“Kami berkomitmen menghadirkan solusi berbasis inovasi dari hulu ke hilir. Fokus kami tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga mendorong daya saing industri farmasi nasional,” kata Bambang Heriyanto, Sekretaris Perusahaan Bio Farma dalam keterangan resminya. Jumat (9/5/2025)
Bambang mengatakan, salah satu terobosan penting adalah pengembangan vaksin TBC generasi baru (new-TB vaccine), yang akan memasuki uji klinis fase 3 pada tahun ini.
"Vaksin ini merupakan hasil kolaborasi riset antara Bio Farma dengan mitra dalam dan luar negeri, sebagai upaya mempercepat ketersediaan teknologi kesehatan yang berkelanjutan," tegasnya.
Dengan kemampuan mengembangkan vaksin dan alat diagnostik sendiri, imbuh Bambang, Indonesia diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada produk impor dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
Bambang menekankan bahwa hal ini merupakan investasi strategis jangka panjang yang akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Upaya Bio Farma ini juga mendukung Rencana Aksi Nasional Eliminasi TBC serta tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing global," pungkasnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait
