BANDUNG, iNewsCimahi.id - Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau hari raya Idulfitri jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
"Oleh karenanya waktu wajib pelaksanaan zakat fitrah yaitu sejak terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadhan (29 atau 30 Ramadhan) sampai terbitnya fajar 1 Syawal. Di waktu ini, sebaiknya tidak terlupa untuk segera menunaikan zakat fitrah," kata Penggiat Dakwah Parmusi Jabar, Ustad Andri Herdiansyah. Minggu (30/3/2025)
Andri menjelaskan waktu sunnah atau utama pelaksanaan zakat fitrah adalah setelah salat subuh sebelum seorang muslim berangkat salat Idulfitri sampai pelaksanaan salat tersebut. Waktu ini sangat mepet dengan masuknya waktu makruh dan haram. Jika sudah masuk waktu tersebut, seorang muslim dianjurkan secepatnya menyelesaikan pembayaran zakat
8 Golongan Penerima Zakat
Para penerima zakat dijelaskan dalam Al-Qur'an, surah At-Taubah ayat 60.
Golongan penerima zakat ini disebut asnaf.
Golongan penerima zakat yang disebutkan dalam surah At-Taubah ayat 60 adalah:
1. Fakir, yaitu orang yang tidak memiliki sumber penghasilan
2. Miskin, yaitu orang yang memiliki sumber penghasilan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
3. Amil, yaitu orang yang menyalurkan zakat
4. Mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam
5. Riqab, yaitu budak
6. Gharimin, yaitu orang yang memiliki utang dan kesulitan melunasinya
7. Fisabilillah, yaitu pejuang agama Islam
8. Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh
7 Keutamaan dan Hikmah Zakat
Andri menjelaskan zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam yang menjadi kewajiban bagi setiap umat muslim yang mampu. Ada banyak hikmah zakat yang akan Anda peroleh apabila menunaikan ibadah ini dengan penuh keikhlasan.
“Termasuk dalam rukun islam, menunaikan zakat merupakan bentuk ibadah yang harus dilakukan oleh umat muslim untuk memperoleh berbagai keutamaan dan hikmah zakat.” katanya.
7 Keutamaan Zakat
Andri menegaskan zakat bukan sekadar kewajiban, melainkan juga merupakan sarana untuk berbagi kekayaan kepada yang membutuhkan. Berikut ini hikmah zakat baik bagi pemberi maupun penerimanya. Dihimpun dari berbagai sumber berikut hikmah zakat -
1. Bentuk ibadah kepada Allah SWT
Pertama-tama, hikmah zakat adalah sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Melalui zakat, seorang muslim menunjukkan kepatuhan dan ketaatan kepada perintah Allah untuk berbagi kekayaan dengan sesama.
Dengan kata lain, hikmah zakat ini dapat memperkuat hubungan antara hamba dengan Sang Pencipta dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan seseorang.
2. Mendapatkan keberkahan
Hikmah zakat yang berikutnya yaitu mendapatkan keberkahan dalam harta dan kehidupan. Dengan mengeluarkan zakat, seseorang akan diberkahi oleh Allah SWT dalam banyak aspek kehidupan.
3. Membuka pintu rezeki
Sebagai suatu ibadah yang termasuk rukun islam, hikmah zakat yang akan Anda dapatkan yaitu keberkahan dan pembukaan pintu rezeki. Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi orang yang menunaikan zakat, termasuk membuka pintu rezeki.
Hikmah zakat ini sesuai dengan janji Allah dalam Al-Quran Surat Ar-Rum ayat 39 yang berbunyi, "...Adapun zakat yang kamu berikan dengan maksud memperoleh keridaan Allah, (berarti) merekalah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)."
4. Membersihkan harta dari sifat kikir
Zakat membantu membersihkan harta dari sifat kikir dan serakah, karena pemberi zakat menyadari bahwa harta yang dimilikinya bukanlah milik pribadi semata.
Hikmah zakat ini akan membuat Anda sadar bahwa harta kekayaan hanyalah titipan dari Allah yang harus dikelola dengan bijaksana dan diberikan kepada yang berhak menerimanya.
5. Membersihkan dosa
Hikmah zakat yang selanjutnya yaitu pengampunan dosa dari Allah SWT. Dengan menunaikan kewajiban zakat, Anda dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Hikmah zakat ini sebagaimana berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 103 yang berbunyi, “Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait