Fajar Riza Ul Haq: Pemerintah dan Muhammadiyah untuk Berkolaborasi Demi kemaslahatan Umat

Okky Adiana
Wamendikdasmen Republik Indonesia Fajar Riza Ul Haq mendorong agar pemerintah dan Muhammadiyah untuk berkolaborasi demi terjalinnya kemasalahatan umat, masyarakat, dan semua pihak. (Foto: istimewa)

BANDUNG, iNewsCimahi.id - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Republik Indonesia Fajar Riza Ul Haq mendorong agar pemerintah dan Muhammadiyah untuk berkolaborasi demi terjalinnya kemaslahatan umat, masyarakat, dan semua pihak.

 

”Kami juga menitipkan warga Muhammadiyah khususnya yang ada di Kota Bandung kepada Kang Farhan sebagai Wali Kota Bandung terpilih yang kebetulan ada di sini. Insyaallah kolaborasi ini akan maslahat dan menebar kebaikan untuk masyarakat,” ujar Fajar saat mengisi ceramah resepsi puncak Milad ke-112 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah  (PWM) Jawa Barat di Aula Masjid Raya Mujahidin pada Senin malam (23/12/2024).

 

Fajar menitikberatkan kolaborasi seperti itu karena Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 ini pergerakannya berorientasi untuk kepentingan umum. Di dalam kepribadian yang sepuluh item, tambah Fajar, salah satunya mengatakan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan kemasyarakatan yang taat dan tunduk kepada peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku.

 

”Jadi, kita ini koridornya adalah koridor hukum. Siapa pun pihak pemerintahan yang sudah diberikan kepercayaan dan mandat oleh rakyat, Muhammadiyah akan ber-taawun atau kolaborasi dengan pemerintahan tersebut, mulai dari pusat hingga ke level paling bawah. Itulah fitrah dan kepribadian dari Muhammadiyah,” ucap Fajar.

 

Fajar mengutip pernyataan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang sering menekankan bahwa pendekatan dakwah Muhammadiyah itu lil-muwajahah, bukan li-al-muaradhah (sifatnya melawan). Lil-muwajahah itu, kata Fajar, artinya dakwah secara bersama-sama, dialogis, komunikatif, dan tidak mengambil pendekatan yang konfrontatif, apalagi bersikap oposisi.

 

”Jangan sampai nanti ada cerita orang-orang Muhammadiyah kok lebih oposisi dan fanatik dibandingkan dengan partai politik. Jadi, inilah yang harus ditanamkan kepada warga persyarikatan Muhammadiyah,” ujar Fajar yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


 

Editor : Okky Adiana

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network