BANDUNG, iNewsCimahi.id - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dalam rangkaian kegiatan menyambut Dies Natalisnya yang ke-70, bekerja sama dengan Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) menyelenggarakan Konferensi Internasional 70th TEFLIN and 17thCONAPLIN yang mengusung tema “Diverse Voices: Navigating World Englishes in Language Pedagogy and Language Policy”.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara empat unit kerja di UPI, yaitu, Balai Bahasa, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Prodi Bahasa dan Sastra Inggris FPBS, serta Prodi Linguistik SekolahPascasarjana. Konferensi yang berlangsung selama tiga hari, terhitung 23-25 Oktober 2024 ini bertempat di Gedung Achmad Sanusi, dan Gedung Pascasarjana UPI.
Konferensi internasional ini merupakan perhelatan tahunan berskalainternasional yang menggabungkan dua tradisi, yakni TEFLIN dan CONAPLIN. Kegiatan ini merupakan forum yang mewadahi para ahli dan penggiat pengajaran bahasa Inggris, serta mereka yang menggeluti bidang kajian linguistik terapan untuk dapatmenyampaikan ide, hasil penelitian, dan pengalaman para peserta. Selain itu, pembicara juga dapat mempresentasikan tren dan inovasi, serta best practices yang telah diterapkan selama ini.
Pada konferensi kali ini, tema yang dipilih berfokus pada peranpenting bahasa Inggris dalam pergaulan dunia, dengan melihatkeberagamannya dalam konteks pengajaran dan kebijakan bahasa. Topik-topik khusus dalam area linguistik terapan pun turutditampilkan untuk memperkaya perhelatan akbar ini.
Para pembicara dan peserta yang hadir di konferensi ini berasal dariberbagai negara lintas benua. Dalam konferensi internasional ini, setidaknya terdapat lebih dari 450 pembicara dan peserta yang berasal dari 17 negara, antara lain Malaysia, Inggris, Hungaria, Vietnam, Itali, Jepang, dan lainnya.
Pembicara kunci konferensi ini adalah Alastair Pennycook, seorangpakar di bidang Critical Applied Linguistic dari University of Technology Sydney, Australia. Sementara itu, para pembicara plenomeliputi (1) Tariq Elyas dari King Abdul Aziz University, Saudi Arabia, (2) Roby Marlina dari SEAMEO RELC, (3) Emi Emilia dariUniversitas Pendidikan Indonesia, dan (4) Dina Mehmedbegovic-Smith dari University College London. Selain pembicara kunci dan pleno, konferensi ini juga menampilkan forum menarik lainnyaberupa Global National Expert Forum (GNEF) dengan para pembicara dari perwakilan TEFLIN Affiliates, Featured Presentations, dan juga rangkaian workshops dengan topik yang cukup beragam.
Melalui sambutannya, Wakil Rektor Bidang Riset, Usaha dan KerjaSama UPI, Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A., mengatakan bahwa konferensi ini tidak sekedar menjadi ajang berkumpulnyapara pakar ternama dan akademisi di bidang pendidikan bahasaInggris dan linguistik terapan, tetapi juga menjadi bagian signifikandalam merayakan Dies Natalis UPI ke-70, dengan semangat.
“UPI Berkarya, UPI Mendunia.” Kegiatan ini, lebih lanjut disampaikan, menjadi bukti komitmen UPI untuk turut memperkuat lingkunganakademik yang inklusif yang menjunjung tinggi perbedaan, inovasidan pertukaran pemikiran," ujarnya.
Sementara itu, Presiden TEFLIN, Prof. Utami Widiati, menyatakanbahwa Bahasa Inggris sebagai Bahasa global dewasa ini telahbanyak dipengaruhi oleh keunikan identitas dari para penggunanya. Hal ini tak ayal menimbulkan tantangan baru bagi para pengajaruntuk dapat memposisikan Bahasa Inggris sebagai Bahasa global yang dimiliki tak hanya oleh satu atau beberapa bangsa saja, melainkan oleh banyak orang dengan beragam identitas yang dimilikinya.
Sesuai dengan tema yang diusungnya, konferensi yang berjalanselama tiga hari diharapkan dapat betul-betul menyuarakan beragamide besar dan segar yang dapat membawa perubahan positifterhadap perkembangan ilmu pengajaran bahasa Inggris dan juga linguistik terapan baik secara nasional maupun global.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait