Hadiri Konferensi Internasional AACSB, SBM ITB Perkuat Dampak Global dengan Kolaborasi dan Inovasi

Okky Adiana
Dekan SBM ITB Professor Ignatius Pulang Nurprasetio, baru saja menghadiri dua konferensi AACSB, organisasi akreditasi sekolah bisnis asal Amerika Serikat, sepanjang bulan April ini. (foto istimewa)

BANDUNG, iNewsCimahi.id - Dekan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung, Professor Ignatius Pulang Nurprasetio, baru saja menghadiri dua konferensi internasional The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB), organisasi akreditasi sekolah bisnis asal Amerika Serikat, sepanjang bulan April ini.  

SBM ITB merupakan satu dari empat sekolah bisnis di Indonesia yang telah mendapat akreditasi AACBS sejak 2021. 

 

Pada 19-24 Februari 2024, Prof. Pulung mengikuti AACSB International Deans Conference dan Thought Leadership and Research Impact Seminar di Barcelona, Spanyol. Ini merupakan pertemuan dekan sekolah bisnis yang telah dan akan terakreditasi oleh AACSB. 

 

Konferensi ini merupakan wadah “continuous learning” bagi dekan-dekan sekolah bisnis untuk belajar lebih banyak dari ahli dan sesama dekan sekolah bisnis dari beragam negara. 

Tukar pikiran dan pengalaman tersebut terutama terkait rencana dampak sosial yang akan dilaksanakan oleh setiap sekolah bisnis yang tergabung dalam AACSB, sebagai upaya kolektif mewujudkan pembangunan berkelanjutan.  

 

Prof. Pulung mengatakan bahwa social impact sendiri sudah menjadi prioritas SBM ITB dengan dibentuknya Tim Thought Leadership and Societal Impact  SBM ITB pada awal tahun ini.  

 

“Dua fokus penting yang perlu kita upayakan adalah Entrepreneurship dan Social Impact,” kata Prof Pulung dalam keterangan resmi pada Rabu, (24/4/2024). 

Prof. Pulung juga menghadiri International Conference and Annual Meeting (ICAM) AACSB di Atlanta, Amerika Serikat, pada 15-17 April 2024. ICAM tahun ini mengangkat tema besar “Leading Beyond Boundaries”. Tema-tema yang dibahas dalam ICAM kali ini adalah “Scenes from the Future: A Forecast for Business Schools", "Measuring Your Impact", Artificial Intelligence: A Threat or an Opportunity?" dan "Gen Z: Expectations vs. Reality”. 

 

Prof. Pulung menjelaskan bahwa terdapat beragam sesi diskusi dan seminar yang diadakan, mulai dari pembahasan terkait AI, bagaimana membuat sekolah bisnis menjadi berkelanjutan secara keuangan, hingga bahasan khusus seperti perempuan dalam sekolah bisnis. 

 

Prof. Pulung mengatakan, menghadiri dua konferensi tersebut tidak seperti mengikuti seminar pada umumnya, tetapi juga untuk memperluas koneksi sekolah bisnis global. Selama dua konferensi tersebut, Prof. Pulung bertemu dan berdiskusi dengan banyak dekan sekolah bisnis dari beragam negara seperti Jerman, Korea, Portugal, dan lain-lain.

Pertemuan-pertemuan ini berujung pada rencana kerja sama antarsekolah bisnis lintas negara untuk pengembangan kegiatan akademik. Di antaranya, kegiatan pertukaran mahasiswa, kerja sama pembuatan eksekutif program bersama, hingga potensi kolaborasi di bidang riset. Potensi kerjasama ini muncul tak lepas dari posisi SBM ITB yang sudah cukup dikenal di antara sekolah bisnis terkemuka luar negeri. 

 

“SBM ITB ini bukan kaleng-kaleng. Kita sudah banyak dikenal”, ujar Prof Pulung.

 

Menurut Prof Pulung, kehadiran dalam konferensi internasional tersebut sekaligus cara SBM ITB untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri menjadi lebih baik. Penting bagi SBM ITB untuk selalu mempertahankan pencapaian yang sudah diperjuangkan dan berusaha berinovasi meraih hal-hal baru.

Editor : Okky Adiana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network