Pertukaran Mahasiswa Merdeka di UPI, Mahasiswa Belajar Menguatkan Kebhinnekaan dan Kontribusi Sosial

Okky Adiana
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Didi Sukyadi, MA menutup secara resmi program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) gelombang 3. Foto: (okky/iNewsCimahi.id)

BANDUNG, iNewsCimahi.id - Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Didi Sukyadi, MA menutup secara resmi program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) gelombang 3 dengan skema inbound di Universitas Pendidikan Indonesia (12/1/2024). 

 

Kegiatan pelepasan dan perpisahan ini dihadiri oleh Asri Aldila Putri, S.Sos., M.Si selaku Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar Kemdikbudristek,  para pimpinan UPI, penanggung jawab dan tim pelaksana MBKM UPI, para dosen dan 487 mahasiswa peserta PMM.

Prof. Dr. Didi Sukyadi, MA mengungkapkan bahwa pelepasan dan perpisahan ini merupakan tahapan terakhir kegiatan PMM yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia. 

 

"Para mahasiswa secara resmi diterima oleh Rektor UPI beserta para pimpinan UPI pada tanggal 8 September 2023 di Gedung Achmad Sanusi UPI. Selanjutnya para mahasiswa mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan rangkaian program modul nusantara dengan kegiatan kebhinekaan, refleksi, inspirasi dan kegiatan sosial kemasyarakatan dimulai pada Bulan September 2023 dan berakhir pada Bulan Januari 2024," ujar Didi, dalam siaran persnya.

Selanjutnya para mahasiswa kembali lagi kekampus asal dan mendapatkan rekognisi 20 satuan kredit semester (sks).

 

Koordinator MBKM UPI sekaligus Direktur Direktorat Pendidikan UPI, Dr. rer. nat. Asep Supriatna, M.Si, mengatakan bahwa program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) gelombang 3 di Universitas Pendidikan Indonesia ini memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mengambil dan mendalami berbagai mata kuliah yang disukai dan sesuai dengan keinginan mahasiswa. 

"Selain itu, program ini juga berhasil dan sukses memberikan pengalaman dalam meningkatkan wawasan mahasiswa di Indonesia tentang konsep diri dan manajemen diri, Bhinneka Tunggal Ika, refleksi dan inspirasi, membangun kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan," imbuhnya.

 

Melalui kerjasama, dukungan dan bantuan berbagai pihak di UPI, pelaksanaan PMM ini dapat diselesaikan dengan baik sampai kegiatan perpisahan dan pelepasan. 

Wakil Koordinator MBKM UPI Sekaligus Kepala Seksi Administrasi Umum dan Sumber Daya Direktorat Pendidikan UPI, Agus Sutiawan, SE mengungkapkan bahwa pada kegiatan pelepasan dan perpisahan ini, para mahasiswa menampilkan festival seni dan budaya Indonesia dengan menampilkan tari kolaborasi yang berasal dari Kepulauan Kalimantan, penampilan kolaborasi dari Kepulauan Sulawesi, penampilan kolaborasi kebudayaan dan persembahan tari sasambo, penampilan tari kreasi dari Kepulauan Sumatera, Fashion Show dengan busana adat asal daerah, pembacaan surat dan pesan confess, musikalisasi puisi dan puisi berantai.  

 

Salahsatu pelaksanaan modul nusantara yang telah dilaksanakan yaitu para mahasiswa yang dibimbing oleh Dr. Saepul Anwar, S.Pd.I., M.Ag selaku dosen modul nusantara serta Putri Utami Asrianti selaku liaison officer (LO) yaitu dengan melaksanakan kegiatan refleksi yang berisi materi dan diskusi pengenalan diri, pengenalan lingkungan sosial, serta membuat makanan khas daerah nusantara. 

"Kegiatan inspirasi dengan menyelenggarakan talkshow inspiratif menjadi pemuda yang berdampak serta kegiatan bincang asyik tentang pendidikan multikultural dengan penggagas sekolah multikultural di daerah Pangandaran," ucapnya.

 

Putri Utami Asrianti  mengungkapkan, program ini menarik, karena para mahasiswa mengikuti kegiatan kbhinekaan dengan melakukan kunjungan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat yang bertujuan untuk meningkatkan dan membiasakan berliterasi utamanya literasi kebhinekaan. 

"Melakukan kunjungan di Kampung Toleransi Kota Bandung dalam rangka memahami pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.  Para mahasiswa belajar untuk saling menghargai dan memahami orang-orang yang berbeda keyakinan tapi bisa saling hidup rukun dan damai," tambahnya.

 

Lebih lanjut Putri Utami Asrianti  mengungkapkan bahwa, para mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan menarik seperti bedah film untuk menggali makna dari film inspiratif, mengenal heritage bersejarah di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda Bandung, Amazing Art Wold serta berkunjung ke Saung Udjo untuk mengenal budaya dalam negeri dan luar negeri serta mengenal dan melestarikan budaya Angklung.

Pada akhir kegiatan, para mahasiswa juga telah mengikuti kegiatan sosial salahsatunya di Yayasan Anak Jalanan (Yayasan Bagea). Tujuan kegiatan ini membantu masyarakat menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi serta memberikan kepedulian kepada anak-anak jalanan di Kota Bandung yang belajar di Yayasan Bagea. 

 

"Yayasan ini bergerak dalam pencehahan serta penanganan masalah anak secara mandiri bagi anak terlantar dan anak jalanan melalui pendidikan, kesehatan, dan gerakan sosial masyarakat," pungkasnya.

Editor : Okky Adiana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network