CIMAHI, iNewsCimahi.id - Belakangan ini kasus bullying atau perundungan marak terjadi, khususnya di lingkungan sekolah.
Untuk mencegah hal tersebut, SMKN 1 Cimahi terus mensosilisasikan kepada siswa-siswi tersebut dengan menggelar acara seminar terkait bullying.
Pembina OSIS SMKN 1 Cimahi Lukman mengatakan, bukan hanya kepada siswa-siswi, namun acara terkait bullying itu juga dikhususkan kepada semua guru yang ada di sekolahnya.
"Makanya kita ada seminarnya sebulan sekali, untuk siswa dan guru. Kita memanggil ahlinya yakni dosen," ujar Lukman, Kamis (8/12/2022).
Dia menambahkan, selain seminar, pihak sekolah juga selalu mengingatkan kepada siswa-siswi tersebut terkait bullying dalam bentuk verbal. Sebagai contoh, memanggil nama orang tua dan lain sebagainnya.
"Makanya secara pribadi selalu mengingatkan kepada anak-anak (siswa/siswi) terutama pada saat pembinaan waktu upacara bendera. Jadi habis upacara, mereka tidak masuk kelas, tapi ada pembinaan, jangan sampai kalian (siswa-siswi) melakukan penghinaan terhadap orang tua," papar Lukman.
Pihak sekolah, lanjut dia, selalu mengontrol, terutama pada saat kegiatan siswa dan didampingi oleh pembinannya. Misalnya, latihan kepemimpinan OSIS, ekstrakurikuler, dan lainnya.
"Jangan sampai pada saat ada kegiatan itu mereka ada tindakan kekerasan, sehingga menjadikan bullying disana. Nah, kita selalu mengingatkan itu, untuk pembinannya pasti ada di dalam kegiatan tersebut, kalau tidak ada, kami tidak menyetujui kegiatan tersebut," jelas Lukman.
Dia berharap, bullying itu memang sulit dihindari, karena tidak terpantau oleh pihak guru, akan tetapi pihak sekolah juga mengusahakan dengan maksimal agar kasus-kasus bullying tidak ada di sekolahnnya.
"Buĺlying itu sangat merugikan semua orang. Makanya, kami selalu melakukan pembinaan itu supaya jangan sampai melakukan bullying di sekolah," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua OSIS SMKN 1 Cimahi, Mochamad Tri Ramdani mengatakan, bahwa setiap ada kasus bullying, pihak sekolah ikut membatu di setiap kejadiannya.
"Saya menceritakan kepada guru BK, bagaimana soslusinya, dan BK pun selalu membantu masalah siswa," ucapnya.
Siswa lainnya, Khairani Raisa menambahkan, bahwa dengan adanya guru BK, siswa-siswi itu merasa nyaman. Guru BK fungsinya untuk mengetahui dan memahami perilaku dan juga memberikan konseling kepada siswa.
"Bullying itu bahaya, dapat merusak mental anak, dapat mengganggu pola pikir anak," pungkasnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait