CIMAHI, iNewsCimahi.id - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menilai, salah satu objek wisata yang bernama Tepi Danau dikhawatirkan sejumlah pihak. Objek wisata tersebut dibangun dibekas galian penambangan pasir.
"Objek wisata tersebut menjadi salah satu yang harus kita peringatkan karena rawan," ujar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) KBB, Heri Partomo, Selasa (6/12/2022).
Menurutnya, kedalaman galian tersebut diperkirakan bisa mencapai 30-50 meter atau setara dengan kedalaman Waduk Saguling. Walau bagaimanapun potensi wisata air baik di Saguling dan Cirata tidak bisa dimanfaatkan secara optimal karena kedalamnya tidak jelas.
"Di bawahnya pun tidak jelas lekukannya seperti apa, ada apa di dalamnya itu tidak diketahui. Ini kan bekas galian memang cukup dalam sebetulnya," ucap Heri.
Terkait perizinannya sendiri, dia menambahkan, sebenarnya sedang berproses lantaran dilakukan secara online atau online single submission (OSS).
"Jadi semuanya serba online, mereka meng-upload sendiri segala sesuatunya. Kami hanya berwenang dalam hal pengawasannya saja. Jadi kalau nanti terjadi sesuatu barulah kita bertindak melakukan pengawasan," jelasnya.
Artinya, kata dia, pihaknya tidak bisa mengajukan komplain lantaran perizinan pembangunan objek wisata tersebut dilakukan secara online.
"Itulah kemudahan sistem online, tapi jadi kendala bagi kita dalam melakukan pengawasan secara langsung. Jadi pengawasannya kalau sudah terjadi dan ada laporan dari masyarakat, baru kita akan bertindak," paparnya.
Editor : Okky Adiana
Artikel Terkait