KBB, iNewsCimahi.id - Ada empat item (barang) pekerjaan untuk melanjutkan pembangunan gedung baru DPRD KBB yang didanai APBD sebesar Rp10,5 miliar itu, pertama pembangunan infrastruktur sumber air bersih, kedua, pemasangan pagar dan pos satpam, ketiga, pembangunan area parkir dan keempat pemasangan palisade.
Hal ini diungkapakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Mochamad Ridwan, pada Kamis (30/1/2025).
"Seperti yang saya sampaikan, untuk tahun ini kita ada anggaran Rp10,5 miliar yang terdiri untuk pembangunan fisik dan konsultan supervisi gedung baru DPRD KBB," kata Ridwan.
Ridwan menjelaskan, ada beberapa bagian yang harus tindak lanjuti agar gedung baru DPRD KBB ini bisa ditempati tahun ini.
"Pertama, untuk sumber air bersih. Jadi kita akan menyambung dari pipa milk Perumda Tirta Wibawa Mukti yang posisinya berada seberang jalan gedung baru ini," jelasnya.
Kendati begitu, jalan tersebut berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka pihaknya bakal meminta izin terlebih dahulu.
"Kita harus izin dulu ke provinsi. Kita sudah pernah melakukan pengeboran termasuk memasang sibel, cuma kontur tanahnya tidak memungkinkan untuk penggunaan sibel karena harus dibor sedalam 100 meteran. Mungkin bisa juga bikin sumur artesis, tapi kan mekanisme perizinannya banyak yang harus ditempuh. Di samping itu, kita juga harus melakukan kajian karena mungkin air di pemda atau warga sekitar bisa habis," jelasnya.
Ridwan menyebut, untuk sementara pihaknya bakal menggunakan air dari Perumda sekaligus melakukan kajian. Termasuk, memperbaharui rencana untuk menambah debit air.
"Mungkin, nanti kita akan lakukan penyambungan ke sumber air permukaan yang ada di atas. Tapi sementara bisa dari situ (Perumda) dengan debit yang dimaksimalkan dan kita akan tampung di reservoir yang di bawah dan tentunya kalau untuk didistribusikan," ungkapnya.
Ridwan memastikan untuk distribusi air ke gedung baru DPRD KBB ini sudah siap, mulai dari reservoir, instalasi pipa hingga pompa pendorong.
"Kita tinggal menyambungkan air dari Perumda masuk ke ground tank dan baru kita distribusikan ke tiap-tiap ruangan yang ada di gedung dewannya," ujarnya.
Kendati demikian, sambung Ridwan, hal yang paling harus diperhitungkan di sini adalah jumlah debit air dari Perumda itu sendiri.
"Kalau untuk batas menampung debit air sepertinya ada di bawah. Kalau di sini banyak juga saya pikir bisa tertampung, cuma yang dari Perumdanya. Nanti dengan tim sekalian akan pelaksanaan kita akan mengkaji ke Perumda, nanti berapa debit per detik yang bisa terdistribusikan," paparnya.
Editor : Okky Adiana