BANDUNG, iNewsCimahi.id - Open House ITB di Sasana Budaya Ganesha membahas berbagai program untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja yang dinamis. Salah satu acara yang adakan oleh Direktorat Pendidikan Non Reguler, pada Sabtu (4/1/2025).
Acara ini melibatkan pembicara seperti Prof. Ir. Ridwan Sutriadi (Direktur Pendidikan Non-Reguler ITB), Dr. Imam Santoso (Dosen FTTM ITB), Dr. N. Nurlaela Arief (Dosen SBM ITB) dan, serta dipandu oleh Ir. Irwan Iskandar (Kepala Sub Direktorat Pendidikan Berkelanjutan ITB).
Prof Ridwan memaparkan Program Light Akademia, sebuah program pre-university yang bertujuan mempersiapkan calon mahasiswa menghadapi tantangan pendidikan tinggi di ITB. Program ini hadir dengan tagline #SemuaBisaBelajardiITB dan dirancang untuk mengatasi kesenjangan kemampuan akademik serta membantu mahasiswa beradaptasi dengan materi kuliah yang lebih kompleks.
Dr. Imam Santoso menambahkan, “Program ini memastikan mahasiswa memulai perkuliahan di ITB dengan lebih siap, tanpa merasa kewalahan dengan materi yang akan mereka hadapi.”
SBM ITB turut memperkenalkan Program Mini SBM, program vokasi berdurasi satu tahun yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi dasar serta mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja. Program ini bertujuan menciptakan ‘The Future Operational Manager’ melalui kolaborasi langsung dengan industri.
Sejauh ini, 32 wisudawan telah menyelesaikan program ini, dengan 24 di antaranya langsung direkrut oleh perusahaan mitra.
Menanggapi isu mahalnya biaya kuliah di SBM, Dr. N. Nurlaela menjelaskan, “Adanya penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tahun ini membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa, agar akses Pendidikan tinggi semakin terbuka lebar.”
SBM ITB juga memperkenalkan mata kuliah baru bernama ‘Industry-Based Learning’, yang memungkinkan mahasiswa terlibat langsung dalam menyelesaikan permasalahan nyata di industry, seperti layaknya sebagai konsultan junior.
Dr. Nurlaela menambahkan pada mata kuliah Industry Based Learning, “Pembelajaran di kelas dikurangi karena mahasiswa diharapkan dapat belajar mandiri dengan project langsung memberikan Solusi dari permasalahan industry yang disampaikan oleh praktisi. Pembelajaran berbasis praktik lebih diutamakan,” ujarnya
Selain itu, SBM ITB juga mengadakan sosialisasi langsung mengenai program studi Manajemen dan Kewirausahaan bersama Ketua Program Studi masing-masing. Hadir Ketua Program Studi Manajemen, Dr. Ahmad Fajar Hendarman dan Ketua Program Study Kewirausahaan, Dr, Sonny Rustiadi, Acara ini memberikan pemahaman lebih mendalam kepada calon mahasiswa mengenai keunggulan dan peluang yang ditawarkan setiap program studi, baik program regular maupun program international.
Selain sosialiasi SBM ITB juga mengadakan campus tour pada sabtu, 4 Januari 2025 yang dihadiri sekitar 185 mahasiswa yang juga didampingi para orang tua dan keluarga.
Untuk memberikan gambaran nyata, alumni SBM ITB turut diundang untuk berbagi testimoni inspiratif.
“SBM ITB itu paket lengkap. Di SBM, kami tidak hanya belajar hard skill, tetapi juga soft skill. Kombinasi ini menghasilkan pemimpin-pemimpin sukses di dunia korporat.” ucap Celta Amadea selaku Alumni SBM ITB’ 23, yang saat ini sebagai Product Manager di XL Axiata
SBM ITB, dengan hubungan kuatnya dengan industri, memastikan seluruh dosen memiliki pengalaman langsung di sektor industri. Hal ini menjadikan SBM ITB sebagai lembaga pendidikan yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan dunia kerja.
Sesuai moto ITB, In Harmonia Progressio, SBM ITB terus berupaya menyediakan pendidikan yang kolaboratif dan sesuai dengan perkembangan zaman serta kebutuhan pasar.
Editor : Okky Adiana